Syawal 1429 H
Alhamdullilah, mulai tahun ini GaulIslam insyAlloh akan ikut berperan aktif dalam memberikan informasi mengenai rukyatul hilal terutama untuk bulan Ramadhan dan syawal. Nah berikut ini adalah penjelasan mengenai bulan syawal 1429H, artikel ini disusun dari berbagai sumber.
Alhamdullilah setelah tahun ini kita memulai ibadah puasa di bulan suci Ramadhan 1429 H, hampir serempak. tapi masih ada juga yang beda, tetapi ini nyleneh aja sih. Nah, kalo sudah hari gini, tentunya pertanyaan akan berada diseputar kapan kita bisa merayakan kemenangan atau sholat ?Iedul Fitri..? Yang pasti adalah tgl 1 Syawwal 1429 H. Kapan sih 1 Syawwal 1429 H..? Hari apa..? Tanggal berapa Masehi?? Keep tuning Bro.
Menurut Tarekat Naqsabandiyah:
Seperti yang kita tahu, terutama buat kamu yang suka mantengin berita di TV, kelompok ini suka nyeleneh sendiri, dalam hal menentukan awal puasa ramadhon dan 1 syawal, nah berikut ini informasi yang kami ambil dari Bimas Islam Depag:
Menurut Safri, penetapan awal Ramadhan yang dia putuskan berdasarkan perhitungan dari sebuah almanak yang disalin dari kitab milik guru tarekat Naqshabandi Syekh H. Abdul Munir. ‘Almanak itu telah saya salin,’ katanya seraya menunjukkan salinan almanak yang ditulis tangan pada dibalik kertas karton kalender masehi. Taqlid utuh kepada’ guru-guru mereka dalam hal berpuasa, danggapnya sudah sesuai dengan ajaran Al-Qur’an. kama kutiba alllazina min qoblikum.., kata terakhir itu diterjemahkan sebagai guru mereka.
Salinan itu ditulis dengan huruf arab melayu (pegon) sebagai almanak untuk mencari awal bulan Arab termasuk bulan Ramadhan. Disebutkan bahwa almanak ini disebutnya sebagai bilangan taqwim. Beberapa huruf pada nama hari digabungkan sedemikan rupa sehingga membentuk bulan, begitu pula nama huruf pada bulan maka himpunannya menadi tahun. Begitulah seterusnya penghisaban bilangan angka itu sampai hari kiamat.
Jadi menurut almanak ini, ‘jika awal puasa tahun lalu hari Selasa, maka pada tahun ini hari Sabtu, dan pada tahun depan hari Kamis,’ ujarnya. Adapun hari raya Idul Fitri 1429 H, menurut Safri, akan jatuh pada hari : Senin, 29 September 2008. ‘Kami puasa selama 30 hari,’ ujarnya lagi.
Menurut Hisab / Perhitungan
Menurut para ahli hisab (hisab astronomi, bukan hisab rokok!), dengan menggunakan kriteria perhitungan odeh, maka:
Melihat lokasi Indonesia menurut peta visibilitas di atas, jika Limit Danjon diberlakukan?? maka seluruh wilayah Indonesia mustahil dapat melihat hilal pada hari pertama terjadinya Ijtimak (29/9) setelah matahari terbenam. Dengan demikian istikmal dan awal bulan jatuh pada:
Hilal dianggap terlihat? dan keesokannya ditetapkan sebagai awal bulan Hijriyah berikutnya apabila memenuhi salah satu syarat-syarat berikut:
Baik zona Timur maupun Barat sama-sama tidak berpeluang untuk berhasil? rukyat pada hari pertama terjadinya Ijtimak walau menggunakan peralatan optik sekalipun. Dengan demikian awal bulan di masing-masing zona akan jatuh pada :
Kalender Ummul Qura’ :
Kalender ini digunakan Saudi bagi kepentingan publik non ibadah. Kriteria yang digunakan adalah “Telah terjadi ijtimak dan bulan terbenam setelah matahari terbenam di Makkah” maka sore itu dinyatakan sebagai awal bulan baru.
Alhamdullilah setelah tahun ini kita memulai ibadah puasa di bulan suci Ramadhan 1429 H, hampir serempak. tapi masih ada juga yang beda, tetapi ini nyleneh aja sih. Nah, kalo sudah hari gini, tentunya pertanyaan akan berada diseputar kapan kita bisa merayakan kemenangan atau sholat ?Iedul Fitri..? Yang pasti adalah tgl 1 Syawwal 1429 H. Kapan sih 1 Syawwal 1429 H..? Hari apa..? Tanggal berapa Masehi?? Keep tuning Bro.
Menurut Tarekat Naqsabandiyah:
Seperti yang kita tahu, terutama buat kamu yang suka mantengin berita di TV, kelompok ini suka nyeleneh sendiri, dalam hal menentukan awal puasa ramadhon dan 1 syawal, nah berikut ini informasi yang kami ambil dari Bimas Islam Depag:
1 Syawwal 1429 H = 29 September 2008
Pimpinan kelompok Naqsabandiyah di kota Padang, dalam penentuan kalender hijriyah, menggunakan pedoman sendiri untuk menetapkan awal Ramadhan dan 1 Syawal. ‘Kami mengikuti yang diajarkan guru-guru dahulu yang sudah mempunyai perhitungan,’ kata Safri kepada tim bimasislam yang didampingi aparat Kanwil Depag Provinsi, Kandepag Kota Padang, dan KUA Kec. Pauh.Menurut Safri, penetapan awal Ramadhan yang dia putuskan berdasarkan perhitungan dari sebuah almanak yang disalin dari kitab milik guru tarekat Naqshabandi Syekh H. Abdul Munir. ‘Almanak itu telah saya salin,’ katanya seraya menunjukkan salinan almanak yang ditulis tangan pada dibalik kertas karton kalender masehi. Taqlid utuh kepada’ guru-guru mereka dalam hal berpuasa, danggapnya sudah sesuai dengan ajaran Al-Qur’an. kama kutiba alllazina min qoblikum.., kata terakhir itu diterjemahkan sebagai guru mereka.
Salinan itu ditulis dengan huruf arab melayu (pegon) sebagai almanak untuk mencari awal bulan Arab termasuk bulan Ramadhan. Disebutkan bahwa almanak ini disebutnya sebagai bilangan taqwim. Beberapa huruf pada nama hari digabungkan sedemikan rupa sehingga membentuk bulan, begitu pula nama huruf pada bulan maka himpunannya menadi tahun. Begitulah seterusnya penghisaban bilangan angka itu sampai hari kiamat.
Jadi menurut almanak ini, ‘jika awal puasa tahun lalu hari Selasa, maka pada tahun ini hari Sabtu, dan pada tahun depan hari Kamis,’ ujarnya. Adapun hari raya Idul Fitri 1429 H, menurut Safri, akan jatuh pada hari : Senin, 29 September 2008. ‘Kami puasa selama 30 hari,’ ujarnya lagi.
Menurut Hisab / Perhitungan
Menurut para ahli hisab (hisab astronomi, bukan hisab rokok!), dengan menggunakan kriteria perhitungan odeh, maka:
1 syawal 1429 H = 1 oktober 2008
Visibilitas (kenampakan) Hilal pada hari terjadinya Ijtimak selepas matahari terbenam di seluruh dunia khususnya kawasan Indonesia ditunjukkan pada gambar peta di bawah. Peta visibilitas mengacu pada Kriteria Odeh yang mengadopsi Limit Danjon sebesar 7? yaitu jarak minimal elongasi Bulan dan Matahari agar hilal dapat diamati baik menggunakan alat optik maupun mata telanjang. Kriteria tersebut dikemas dalam sebuah software Accurate Times yang menjadi acuan pembuatan peta visibilitas ini.- Sangat tidak mungkin daerah yang berada di bawah arsiran MERAH dapat menyaksikan hilal, sebab pada saat itu bulan? terbenam lebih dulu sebelum matahari terbenam atau ijtimak lokal (topocentric conjunction) terjadi setelah matahari terbenam.
- Daerah yang berada pada area BIRU TUA (tak berarsiran) juga tidak memiliki peluang menyaksikan hilal walaupun menggunakan peralatan optik (binokuler/teropong) sekalipun, sebab kedudukan hilal masih sangat rendah ( <6? ) dan terang cakram bulan masih terlalu kecil sehingga cahaya hilal tidak mungkin teramati.
- Hilal baru mungkin dapat teramati menggunakan peralatan optik pada area di bawah arsiran BIRU MUDA. Pada area ini pun masih sangat sulit karena dibutuhkan kondisi langit yang sangat cerah terutama di langit Barat.
- Wilayah yang berada dalam arsiran UNGU hanya dapat menyaksikan hilal menggunakan peralatan optik sedangkan untuk melihat langsung dengan mata diperlukan kondisi cuaca yang sangat cerah dan ketelitian pengamatan.
- Hilal dengan mudah dapat disaksikan pada area di bawah arsiran HIJAU baik menggunakan mata langsung maupun terlebih menggunakan peralatan optik dengan syarat kondisi udara dan cuaca cukup baik.
- Peta ini dibuat dan hanya berlaku untuk daerah 60? Lintang Utara sampai 60? Lintang Selatan.
Menurut Kriteria Rukyat Hilal ( Limit Danjon )
Andre Danjon, seorang astronom Perancis pada 1930-an menyimpulkan bahwa Hilal tidak akan dapat diamati jika jarak minimum elongasi Bulan dan Matahari kurang dari 7?.
Andre Danjon, seorang astronom Perancis pada 1930-an menyimpulkan bahwa Hilal tidak akan dapat diamati jika jarak minimum elongasi Bulan dan Matahari kurang dari 7?.
Melihat lokasi Indonesia menurut peta visibilitas di atas, jika Limit Danjon diberlakukan?? maka seluruh wilayah Indonesia mustahil dapat melihat hilal pada hari pertama terjadinya Ijtimak (29/9) setelah matahari terbenam. Dengan demikian istikmal dan awal bulan jatuh pada:
Rabu, 1 Oktober 2008
Namun demikian, rukyat pada hari kedua terjadinya Ijtimak (30/9) memberikan peluang yang cukup besar untuk dapat melihat hilal dikarekan ketinggiannya sudah mencapai sekitar 10? di beberapa kawasan Indonesi. Dengan demikian berdasarkan hasil rukyat, awal bulan juga akan jatuh pada:
Rabu, 1 Oktober 2008
Menurut Kriteria Imkanur Rukyat
Pemerintah RI melalui pertemuan Menteri-menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS) menetapkan kriteria yang disebut Imkanurrukyah yang dipakai secara resmi untuk penentuan awal bulan bulan pada? Kalender Islam negara-negara tersebut yang menyatakan :
Pemerintah RI melalui pertemuan Menteri-menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS) menetapkan kriteria yang disebut Imkanurrukyah yang dipakai secara resmi untuk penentuan awal bulan bulan pada? Kalender Islam negara-negara tersebut yang menyatakan :
Hilal dianggap terlihat? dan keesokannya ditetapkan sebagai awal bulan Hijriyah berikutnya apabila memenuhi salah satu syarat-syarat berikut:
- Ketika matahari terbenam, ketinggian bulan di atas horison tidak kurang dari 2? dan
- Jarak lengkung bulan-matahari (sudut elongasi) tidak kurang dari 3?. Atau
- Ketika bulan terbenam, umur bulan tidak kurang dari 8 jam selepas ijtimak berlaku.
Menurut Peta Ketinggian Hilal di atas pada hari pertama ijtimak/konjungsi ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi. Dengan demikian istikmal dan awal bulan akan jatuh pada :
Rabu, 1 Oktober 2008
Menurut Kriteria Wujudul Hilal
Kriteria Wujudul Hilal dalam penentuan awal bulan Hijriyah? menyatakan? bahwa : “Jika setelah terjadi ijtimak, bulan terbenam setelah terbenamnya matahari maka malam itu? ditetapkan sebagai awal bulan Hijriyah tanpa melihat berapapun sudut ketinggian bulan saat matahari terbenam.
Kriteria Wujudul Hilal dalam penentuan awal bulan Hijriyah? menyatakan? bahwa : “Jika setelah terjadi ijtimak, bulan terbenam setelah terbenamnya matahari maka malam itu? ditetapkan sebagai awal bulan Hijriyah tanpa melihat berapapun sudut ketinggian bulan saat matahari terbenam.
Berdasarkan posisi hilal saat matahari terbenam pada hari pertama Ijtimak (29/9)? maka hilal belum wujud di seluruh wilayah Indonesia.? Dengan demikian awal bulan akan jatuh pada :
Rabu, 1 Oktober 2008
Menurut Kriteria Kalender Hijriyah Global
Universal Hejri Calendar (UHC) merupakan Kalender Hijriyah Global usulan dari Komite Mawaqit dari Arab Union for Astronomy and Space Sciences (AUASS) berdasarkan hasil Konferensi Ke-2 Atronomi Islam di Amman Jordania pada tahun 2001. Kalender universal ini membagi wilayah dunia menjadi 2 region sehingga sering disebut Bizonal Hejri Calendar. Zona Timur meliputi? 180? BT ~ 20? BB sedangkan Zona Barat meliputi 20? BB ~ Benua Amerika. Adapun kriteria yang digunakan tetap mengacu pada visibilitas hilal (Limit Danjon).
Universal Hejri Calendar (UHC) merupakan Kalender Hijriyah Global usulan dari Komite Mawaqit dari Arab Union for Astronomy and Space Sciences (AUASS) berdasarkan hasil Konferensi Ke-2 Atronomi Islam di Amman Jordania pada tahun 2001. Kalender universal ini membagi wilayah dunia menjadi 2 region sehingga sering disebut Bizonal Hejri Calendar. Zona Timur meliputi? 180? BT ~ 20? BB sedangkan Zona Barat meliputi 20? BB ~ Benua Amerika. Adapun kriteria yang digunakan tetap mengacu pada visibilitas hilal (Limit Danjon).
Baik zona Timur maupun Barat sama-sama tidak berpeluang untuk berhasil? rukyat pada hari pertama terjadinya Ijtimak walau menggunakan peralatan optik sekalipun. Dengan demikian awal bulan di masing-masing zona akan jatuh pada :
Zona Timur : Rabu, 1 Oktober 2008
Zona Barat : Rabu, 1 Oktober 2008
Menurut Kriteria Saudi
Kurangnya pemahaman terhadap perkembangan dan modernisasi ilmu falak yang dimiliki oleh para perukyat sering menyebabkan terjadinya kesalahan identifikasi terhadap obyek yang disebut “hilal” baik berupa kasus “SALAH YANG DILIHAT” maupun “BOHONG YANG DILIHAT”. Klaim terhadap kenampakan hilal oleh seeorang atau kelompok perukyat pada saat hilal masih berada di bawah “limit visibilitas” atau bahkan saat hilal sudah di bawah ufuk sering terjadi.? Sudah bukan berita baru lagi bahwa Saudi kerap kali melakukan istbat terhadap laporan rukyat yang “kontroversi” karena kasus tersebut.
Kurangnya pemahaman terhadap perkembangan dan modernisasi ilmu falak yang dimiliki oleh para perukyat sering menyebabkan terjadinya kesalahan identifikasi terhadap obyek yang disebut “hilal” baik berupa kasus “SALAH YANG DILIHAT” maupun “BOHONG YANG DILIHAT”. Klaim terhadap kenampakan hilal oleh seeorang atau kelompok perukyat pada saat hilal masih berada di bawah “limit visibilitas” atau bahkan saat hilal sudah di bawah ufuk sering terjadi.? Sudah bukan berita baru lagi bahwa Saudi kerap kali melakukan istbat terhadap laporan rukyat yang “kontroversi” karena kasus tersebut.
Kalender resmi Saudi yang dinamakan “Ummul Qura” yang telah berkali-kali mengganti kriterianya hanya diperuntukkan sebagai kalender untuk kepentingan non ibadah. Sementara untuk keperluan ibadah Saudi tetap menggunakan rukyat hilal bil fi’li dan bil syar’i sebagai dasar penetapannya. Sayangnya, penetapan ini sering hanya? berdasarkan pada laporan rukyat dari seseorang saksi tanpa terlebih dahulu melakukan klarifikasi dan konfirmasi terhadap kebenaran laporan tersebut apalagi melakukan uji kompetensi terhadap saksi. Perhitungan astronomis (hisab) yang telah terbukti akurasinya tidak dimanfaatkan sebagai kontrol terhadap kebenaran laporan saksi. Apakah ini akan berlangsung selamanya?
Kalender Ummul Qura’ :
Kalender ini digunakan Saudi bagi kepentingan publik non ibadah. Kriteria yang digunakan adalah “Telah terjadi ijtimak dan bulan terbenam setelah matahari terbenam di Makkah” maka sore itu dinyatakan sebagai awal bulan baru.
Pada hari pertama ijtimak/konjungsi di Saudi? (29/9) kondisinya belum memenuhi syarat. Dengan demikian istikmal dan awal bulan akan jatuh pada :
Rabu, 1 Oktober 2008
Kriteria Rukyatul Hilal Saudi :
Rukyatul hilal digunakan Saudi khusus untuk penentuan bulan awal Ramadhan, Syawal dan Zulhijjah. Kaidahnya sederhana “Jika ada laporan rukyat dari seorang atau lebih pengamat/saksi yang dianggap jujur dan bersedia disumpah maka sudah cukup sebagai dasar untuk menentukan awal bulan tanpa perlu perlu dilakukan uji sains terhadap kebenaran laporan tersebut”.
Rukyatul hilal digunakan Saudi khusus untuk penentuan bulan awal Ramadhan, Syawal dan Zulhijjah. Kaidahnya sederhana “Jika ada laporan rukyat dari seorang atau lebih pengamat/saksi yang dianggap jujur dan bersedia disumpah maka sudah cukup sebagai dasar untuk menentukan awal bulan tanpa perlu perlu dilakukan uji sains terhadap kebenaran laporan tersebut”.
Menurut Danjon, peluang rukyat di Saudi pada hari kedua ijtimak (30/9) cukup besar.? Dengan demikian awal bulan akan jatuh pada :
Rabu, 1 Oktober 2008
Namun demikian jika pada 29/9? ada KLAIM RUKYAT dari seorang saksi dan diakui oleh Mahkamah Tinggi (Majlis Al Qadha Al A’la) Kerajaan Saudi maka awal bulan akan jatuh pada:
Selasa, 30 September 2008
Kriteria Awal Bulan Negara Lain
Seperti kita ketahui secara resmi Indonesia bersama Malaysia, Brunei dan Singapura lewat pertemuan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS) telah menyepakati sebuah kriteria bagi penetapan awal bulan Komariyahnya yang dikenal dengan “Kriteria Imkanurrukyat MABIMS” yaitu umur bulan > 8 jam, tinggi bulan > 2? dan elongasi > 3.
Seperti kita ketahui secara resmi Indonesia bersama Malaysia, Brunei dan Singapura lewat pertemuan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS) telah menyepakati sebuah kriteria bagi penetapan awal bulan Komariyahnya yang dikenal dengan “Kriteria Imkanurrukyat MABIMS” yaitu umur bulan > 8 jam, tinggi bulan > 2? dan elongasi > 3.
Menurut catatan Moonsighting Committee Worldwide ternyata penetapan awal bulan ini berbeda-beda di tiap-tiap negara. Ada yang masih teguh mempertahankan rukyat bil fi’li ada pula yang mulai beralih menggunakan hisab atau kalkulasi. Berikut ini beberapa gambaran penetapan awal bulan Komariyah yang resmi digunakan di beberapa negara :
- Rukyatul Hilal berdasarkan kesaksian Perukyat/Qadi serta pengkajian ulang terhadap hasil rukyat. Antara lain masih diakukan oleh negara : Banglades, India, Pakistan, Oman, Maroko dan Trinidad.
- Hisab dengan kriteria bulan terbenam setelah Matahari dengan? diawali ijtimak terlebih dahulu (moonset after sunset). Kriteria ini digunakan oleh? Saudi Arabia pada kalender Ummul Qura namun khusus untuk Ramadhan, Syawwal dan Zulhijjah menggunakan pedoman rukyat.
- Mengikuti Saudi Arabia misalnya negara : Qatar, Kuwait, Emirat Arab, Bahrain, Yaman dan Turki, Iraq, Yordania,Palestina, Libanon dan Sudan.
- Hisab bulan terbenam minimal 5 menit setelah matahari terbenam dan terjadi setelah ijtimak? digunakan oleh Mesir.
- Menunggu berita dari negeri tetangga –> diadopsi oleh Selandia Baru? mengikuti? Australia dan Suriname mengikuti negara Guyana.
- Mengikuti negara Muslim yang pertama kali berhasil rukyat? –> Kepulauan Karibia
- Hisab dengan kriteria umur bulan, ketinggian bulan atau selisih waktu terbenamnya bulan dan matahari –> diadopsi oleh Algeria, Tuki dan Tunisia.
- Ijtimak Qablal Fajr atau terjadinya ijtimak sebelum fajar? diadopsi oleh negara Libya.
- Ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam di Makkah dan bulan terbenam sesudah matahari terbenam di Makkah –> diadopsi oleh komunitas muslim di Amerika Utara dan Eropa
- Nigeria dan beberapa negara lain tidak tetap menggunakan satu kriteria dan berganti dari tahun ke tahun
- Menggunakan Rukyat : Namibia, Angola, Zimbabwe, Zambia, Mozambique, Botswana, Swaziland dan? Lesotho.
- Jamaah Ahmadiyah, Bohra, Ismailiyah serta beberapa jamaah lainnya masih menggunakan hisab urfi.
Closing
Bila kita lihat dari uraian diatas sebenernya tahun ini cukup besar kemungkinan ramadhan dan syawal dimulai secara serempak oleh seluruh muslim di dunia, kecuali sempilan-sempilan aneh seperti yang telah di uraikan juga diatas. Semoga umat muslim mau bersatu dan daulah khilafah segera berdiri untuk menaungiseluruh umat muslim di dunia, amiiin. [Abu Fikri dari berbagai sumber]